Usaha makanan ringan alias camilan ternyata menarik untuk digeluti. Orderan yang berdatangan dari berbagai penjuru menyebabkan usaha ini dapat menjadi ladang penghasilan. Salah satu bentuk usaha makanan ringan yaitu bisnis repacking.
Mengkonsumsi makanan ringan memang mengasyikkan. Selain dapat mengganjal perut, ngemil juga menjadikan semua kegiatan tambah mengasyikkan. Ditambah lagi, mengemil dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Anda bisa mengkonsumsi makanan ringan yang sedap sebagai teman menonton tv, teater, bahkan saat bekerja sekalipun.
Bagi banyak orang, memakan makanan ringan sudah seperti hobi dan menjadi kebiasaan yang susah mereka tinggalkan. Itulah sebabnya bisn
ana, bahkan telah masuk ke gedung-gedung perkantoran. Produk yang dijual pun beragam, mungkin sampai ratusan jenis dan beraneka rasa: mulai dari keripik, kerupuk, kue kering, sampai kacang-kacangan.
Karena mempunyai banyak peminat, menyebabkan semua bisnis yang menjadikan makanan ringan sebagai produknya memiliki potensi yang bagus ke depannya. Salah satu usaha camilan yang memiliki potensi tersebut yaitu usaha repacking snack.
Berbagai macam repacking makanan ringan dengan puluhan merek saat ini memenuhi pasar. Sebenarnya, produk snack yang digunakan merupakan produksi industri rumah tangga. Nah, oleh para pengusaha repacking camilan, camilan dari industri rumah tangga itu kemudian dibungkus ulang dengan berbagai macam merek.
Di bawah ini beberapa tips supaya Anda dapat sukses di usaha repacking:
Mempunyai Penyuplai Tetap
Memulai bisnis repacking makanan ringan tidak susah. Yang pasti, jika mau menjajal usaha ini, Anda mesti punya pemasok tetap sehingga Anda tak perlu susah membeli snack sendiri.
Ruslan, salah satu pengusaha repacking camilan, mengatakan bahwa ia membeli snack langsung dari produsen di Jakarta dan Jawa Barat. Tiap dua hari sekali, dia mengulak camilan sejumlah 100 bal sampai 200 bal.
Makanan ringan itu kemudian dikemas ulang menjadi kurang lebih 6.000 bungkus dan diberi merek Kremez. Camilan yang selesai dikemas ini habis terjual dalam dua hari. Snack Kremez dipasarkan dengan harga eceran Rp 3.000 tiap bungkus. Sementara itu, harga untuk distributor dan agen Rp 2.000 sampai Rp 2.500 per bungkus.
Selain itu, Ruslan menceritakan bahwa dia tidak bisa berbelanja makanan ringan lebih dari 200 bal karena snack tidak dapat disimpan terlalu lama. Ruslan menganjurkan sebaiknya camilan disimpan di tempat sejuk.” Supaya tak mudah rusak,” ujar dia.
Memperbanyak Jenis Produk
Untuk menarik minat pembeli, variasi camilan punya peran krusial. Ruslan menyarankan, sebaiknya variasi camilan dibuat sebanyak-banyaknya. “Pasar camilan yang besar tak akan berarti bila Anda tak kreatif menjual snack yang memiliki perbedaan jenis dan rasa,” ujar Ruslan.
Menurut Ruslan, makanan ringan yang bervariasi membuat konsumen lebih leluasa menentukan pilihan. Rasa penasaran pembeli akan tergugah untuk mencoba makanan ringan Anda satu demi satu. Pada saat ini Ruslan sudah memiliki variasi makanan ringan sampai 200 item.
Sumber : https://ramesia.com/contoh-usaha-repacking/
Mengkonsumsi makanan ringan memang mengasyikkan. Selain dapat mengganjal perut, ngemil juga menjadikan semua kegiatan tambah mengasyikkan. Ditambah lagi, mengemil dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Anda bisa mengkonsumsi makanan ringan yang sedap sebagai teman menonton tv, teater, bahkan saat bekerja sekalipun.
Bagi banyak orang, memakan makanan ringan sudah seperti hobi dan menjadi kebiasaan yang susah mereka tinggalkan. Itulah sebabnya bisn
ana, bahkan telah masuk ke gedung-gedung perkantoran. Produk yang dijual pun beragam, mungkin sampai ratusan jenis dan beraneka rasa: mulai dari keripik, kerupuk, kue kering, sampai kacang-kacangan.
Karena mempunyai banyak peminat, menyebabkan semua bisnis yang menjadikan makanan ringan sebagai produknya memiliki potensi yang bagus ke depannya. Salah satu usaha camilan yang memiliki potensi tersebut yaitu usaha repacking snack.
Berbagai macam repacking makanan ringan dengan puluhan merek saat ini memenuhi pasar. Sebenarnya, produk snack yang digunakan merupakan produksi industri rumah tangga. Nah, oleh para pengusaha repacking camilan, camilan dari industri rumah tangga itu kemudian dibungkus ulang dengan berbagai macam merek.
Di bawah ini beberapa tips supaya Anda dapat sukses di usaha repacking:
Mempunyai Penyuplai Tetap
Memulai bisnis repacking makanan ringan tidak susah. Yang pasti, jika mau menjajal usaha ini, Anda mesti punya pemasok tetap sehingga Anda tak perlu susah membeli snack sendiri.
Ruslan, salah satu pengusaha repacking camilan, mengatakan bahwa ia membeli snack langsung dari produsen di Jakarta dan Jawa Barat. Tiap dua hari sekali, dia mengulak camilan sejumlah 100 bal sampai 200 bal.
Makanan ringan itu kemudian dikemas ulang menjadi kurang lebih 6.000 bungkus dan diberi merek Kremez. Camilan yang selesai dikemas ini habis terjual dalam dua hari. Snack Kremez dipasarkan dengan harga eceran Rp 3.000 tiap bungkus. Sementara itu, harga untuk distributor dan agen Rp 2.000 sampai Rp 2.500 per bungkus.
Selain itu, Ruslan menceritakan bahwa dia tidak bisa berbelanja makanan ringan lebih dari 200 bal karena snack tidak dapat disimpan terlalu lama. Ruslan menganjurkan sebaiknya camilan disimpan di tempat sejuk.” Supaya tak mudah rusak,” ujar dia.
Memperbanyak Jenis Produk
Untuk menarik minat pembeli, variasi camilan punya peran krusial. Ruslan menyarankan, sebaiknya variasi camilan dibuat sebanyak-banyaknya. “Pasar camilan yang besar tak akan berarti bila Anda tak kreatif menjual snack yang memiliki perbedaan jenis dan rasa,” ujar Ruslan.
Menurut Ruslan, makanan ringan yang bervariasi membuat konsumen lebih leluasa menentukan pilihan. Rasa penasaran pembeli akan tergugah untuk mencoba makanan ringan Anda satu demi satu. Pada saat ini Ruslan sudah memiliki variasi makanan ringan sampai 200 item.
Sumber : https://ramesia.com/contoh-usaha-repacking/
Cara Mudah Membuat Tepung Goreng yang Lezat dan Bergizi
Menurut pendapat Djoni Wibowo (2012), Tepung merupakan partikel padat yang memiliki bentuk berupa butiran-butiran halus malahan sangat halus tergantung pada pemakaiannya. Tepung umumnya digunakan untuk bahan baku sektor industri, keperluan penelitian, bisa juga digunakan dalam kebutuhan industri rumahan, misalnya membuat kue dan roti.
Tepung dibuat dari aneka jenis bahan nabati, seperti dari bangsa tanaman padi, umbi-umbian, akar-akaran, atau sayur-sayuran yang memiliki pati. Contoh tepung nabati yaitu tepung terigu yang asalnya dari gandum, tepung tapioka yang sumbernya dari singkong, tepung maizena yang asalnya dari jagung, tepung ketan yang asalnya dari beras ketan. Tepung juga bisa dibuat dari berbagai bahan hewani, seperti tepung ikan dan tepung tulang.
Menurut The Culinary Institute of America (2011) menyatakan bahwa Tepung adalah perpaduan dari lemak padat yang dingin dan air yang sangat dingin yang merupakan bahan dasar dari sebagian besar produk adonan.
Simpulan dari dua sumber di atas dapat disimpulkan bahwa tepung merupakan komposisi dasar pada produk roti dan pastry. Sebagian besar tepung berasal dari bahan nabati, seperti tanaman umbi ataupun biji bijian. Ketika membuat adonan, tepung berperan untuk membentuk tekstur, menambah cita rasa, mengikat bahan yang lain dan mendistribusikannya secara rata.
Itu tadi sekilas pengetahuan tentang tepung secara umum. Tepung umumnya kebanyakan digunakan sebagai bahan baku kue dan makanan, utamanya tepung terigu.
Baca juga Cara Membuat Sari Buah yang Nikmat
Terdapat banyak macam tepung yang bisa Anda temukan di pasar, bukan hanya tepung untuk bahan dasar kue dan makanan saja, tapi ada juga tepung yang digunakan untuk makanan hewan peliharaan atau pupuk tanaman.
Adapun cara membuat tepung bisa Anda lakukan dengan begitu mudah. Bahan yang akan dipakai sebagai bahan dasar tepung tentu harus yang memiliki kualitas bagus supaya tepung yang dihasilkan juga bagus.
Untuk melihat keunggulan bahan baku tepung dengan akurat memang harus dilakukan beberapa riset di laboratorium. Sebagai patokan Anda bisa mengetahui bobot bahan dasar tepung yang akan digunakan dengan memegang atau memotongnya.
Tahapan awal yang harus dikerjakan untuk membuat tepung yaitu membersihkan bahan dasar tepungnya. Pastikan bahan dasar tepung tidak menyimpan racun yang berbahaya. Bahan dasar tepung bisa direndam menggunakan air yang bersih terlebih dahulu barulah dikeringkan.
Lamanya waktu perendaman dapat disesuaikan dengan keperluan bahan baku. Seandainya tahap perendaman bahan dasar tepung memerlukan periode yang lama, berarti air yang digunakan mesti diganti setiap 12 jam sekali.
Bahan dasar tepung dijemur sampai benar-benar kering dengan kadar air kurang lebih 10%. Setelah dikeringkan, tahapan berikutnya yaitu tahap penggilingan bahan baku tepung.
Tahap penggilingan bahan dasar tepung dapat Anda lakukan secara sederhana dengan menumbuknya menggunakan alu dan lumping atau memakai mesin penepung dari Ramesia. Dengan memakai alat penggiling tepung dari Ramesia, tepung yang didapatkan akan sangat lembut dan tidak memerlukan waktu yang lama.
Kami menyuplai banyak mesin penepung untuk bahan pangan kering dengan menggunakan disk mill dengan motor penggerak listrik pada alat penepung.
Cara memakai mesin penepung dari Ramesia cukup mudah, Anda hanya perlu menyambungkan kabel power dengan sumber listrik, lalu masukkan bahan baku tepung yang diinginkan ke dalam alat penepung.
Comments
Post a Comment